Jika datang malaikat Izrail menyampaikan sehelai surat
dari Allah yang menetapkan bahwa Ramadhan tahun ini
adalah Ramadhan terakhirku...
Maut akan menjemputku...
Maut akan menyelimuti jasad & jiwaku...
Maut akan menghentikan semua langkah hidupku...
Jika saja Izrail benar-benar datang membawa surat itu...
Aku yakin semangatku akan terpacu menuju puncak gairah ibadah yang dasyat
Aku tidak lagi berminat mengisi malam-malam dengan nyenyaknya tidur
Aku akan tidur hanya sejenak sebagai syarat untuk bisa menunaikan tahajud
Pada malam-malam Ramadhan...
Aku sibukkan diri dengan tarawih, bertahajud
Di siang-siang Ramadhan...
Aku tidak akan pernah lagi mengeluhkan beratnya puasa
Aku akan isi detik-detik sisa usia dengan alunan dzikir
Aku akan alunkan Kalamullah
Aku renungi setiap ayat-Nya
Aku infakkan semua yang bisa kuinfakkan
Aku siap membantu siapa pun yang membutuhkan bantuanku
Aku tidak akan menyibukkan diri dengan aktifitas yang tidak bernilai di hadapan Allah
Sedetikpun tidak ada waktuku yang terlewatkan dari
kebaikan, ibadah, dan dzikir kepada-Nya...
Itu bayanganku, bagaimana dengan kamu...?
taken from the back cover of
"Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku..." (Ahmad Rifa'i Rif'an)
Di penghujung Ramadhan 1432H
Bagus banget tulisannya.
BalasHapusKalau maut sudah didepan mata maka umatNya berlomba-lomba menuju kebaikan, tapi kalau bayangan akan maut masih jauh malah mabuk kesenangan duniawi tanpa sekalipun memikirkan di akhirat kelak. Padahal maut bisa datang kapan saja, tak ada waktu yang pasti, oleh karenaNya sedini mungkin mendekatkan diri padaNya.
Jika berkenan, follow back blog saya juga ya, http://pinguin-switdiari.blogspot.com
Annisa, terima kasih ya sudah mampir, salam kenal. :-)
BalasHapusOK, nanti aq follow back..